Apakah Manusia itu ???

Pertanyaan yang bodoh bukan ? kalau kita bertanya apa itu manusia ? Siapa yang menciptakan konsep bahwa kita adalah manusia ? apa yang membedakan kita dengan makhluk hidup lainnya ? Apa hubungannya pemahaman pembelajaran Spritual dan Supranatural dengan konsep arti Manusia ?

Begini bapak ibu yang terhormat kenapa kami membahas ini terlebih dahulu adalah karena umumnya manusia mencari serta mempelajari Spritual dan Supranatural adalah untuk :

  1. Mengenali diri sendiri lebih lanjut.
  2. Mencari pencerahan kehidupan.
  3. Ada  masalah dalam kehidupannya sehingga mencari solusi dengan spritual dan supranatural.
  4. Ada panggilan untuk memplajari spritual dan supranatural.
  5. Mengalami gangguan supranatural.
  6. Dan masih banyak hal lagi.

Sebelum memberikan masukan data informasi apa itu ilmu spritual dan ilmu suparantural baiknya kita mempelajari diri kita terlebih dahulu yaitu makhluk bernama “Manusia”.

  1. Defenisi Manusia Secara baku Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. (Sumber wikipedia). 
  2. Beberapa Pengertian Manusia menurut Para Ahli : 
  • NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
    Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
  • ABINENO J. I
    Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
  • UPANISADS
    Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
  • SOKRATES
    Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
  • KEES BERTENS
    Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
  • I WAYAN WATRA
    Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
  • OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
    Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
  • ERBE SENTANU
    Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
  • PAULA J. C & JANET W. K
    Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

3. Manusia Menurut Kami Chen Clan berdasarkan pencerahan yang kami peroleh lewat meditasi dan perenungan mendalam mencari jati diri : 

 “Manusia adalah Roh ilahi yang diciptakan oleh Tuhan yang maha esa  dan dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan menjalankan kehidupan manusia. Tanpa Roh maka tubuh fisik manusia akan mati serta membusuk yang artinya tanpa Roh didalam tubuh fisik tidak ada kehidupan didalam tubuh daging makhluk hidup yang namanya manusia. Selain dari pada kecerdasan, emosi dan perasaan yang membedakan Manusia dari makhluk hidup lainnya adalah “Roh” manusia itu sendiri dengan sifat keilahiannya. Manusia dengan “Roh” nya adalah pecahan dan kesatuan dari alam semesta itu sendiri. Mengapa kita harus saling membenci dan menyakiti ? Jika memang manusia itu mulia dan ilahi ?

Kami tutup artikel ini dengan mengutip perkataan Rumi seorang Sufi besar : 

Seorang sufi besar, Jalaluddin Rumi berkata, bagi manusia, kebenaran bak cermin yang jatuh kemudian pecah. Ada —mungkin— banyak orang yang menemukan sebongkah atau bahkan hanya serpihan pecahan cermin itu kemudian menjadi angkuh terhadap orang lain yang menemukan bagian lain pecahan cermin itu, yang sebenarnya serpihan atau bongkahan itu merupakan satu entitas yang terpisah. Ada juga beberapa orang yang tatkala menemukan serpihan pecahan cermin itu ia lanjutkan dengan telaten mencari dan terus mencari serpihan lain yang menjadi bagian lain cermin pecah itu. Mereka sadar yang sementara mereka temukan hanyalah serpihan pecahan kaca, yang tak mampu merefleksi pantulan kebenaran yang sesungguhnya secara utuh. Oleh karena itu, mereka terus telaten mencari serpihan lain dari pecahan itu. Dengan rutin mereka menyampaikan apa yang mereka temukan, sekaligus berharap temuan mereka akan diketahui oleh publik sehingga mereka mendapatkan feedback berupa koreksi dari orang-orang yang memiliki serpihan kaca yang lebih lebar atau besar, dan juga afirmasi bagi kebenaran yang sementara ia temukan.

Akan tetapi, tidak jarang para penemu itu mendapati cercaan dari mereka yang merasa angkuh disebabkan oleh perolehan mereka akan serpihan cermin, yang terlanjur mereka anggap sebagai temuan paling representatif mewakili sesuatu yang mereka anggap sebagai kebenaran paling benar. Akibat dari rasa angkuh itu, mereka mencaci maki pihak lain yang mempunyai serpihan pecahan cermin yang bentuknya berbeda dengan yang mereka temukan, padahal serpihan-serpihan itu merupakan satu entitas yang sama berasal dari Yang Maha besar.